Sunday, March 30, 2014

Cinta Rasullullah Pada Umatnya

Cinta Rasullullah Pada Umatnya

Kamis, 19 April 20120 komentar



Bismilahirohmanirohim..
Cintahakikiindonesia.blogspot.com - Detik-detik Rasulullah SAW Menghadapi Sakaratul Maut..
Ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-Nya..
Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap..

Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan khutbah, “ Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah
dan cinta kasih-Nya. Maka taat dan bertakwalah kepada-Nya..
Kuwariskan dua perkara pada kalian, Al Qur’an dan sunnahku..
Barangsiapa mencintai sunnahku, berarti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku. ”

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu..
Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya..

Usman menghela nafas panjang, Dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam..
Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba..
“ Rasulullah akan meninggalkan kita semua,” Keluh hati semua sahabat kala itu..
Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia..

Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas Menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar..
Di saat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana Pasti akan menahan detik-detik berlalu..
Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup..
Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya..

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang berseru Mengucapkan salam..
“ Bolehkah saya masuk? “ tanyanya..
Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, “ Maafkanlah, ayahku sedang demam,”
Kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu..
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata
dan bertanya pada Fatimah, “ Siapakah itu wahai anakku?”
“ Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,“ tutur Fatimah lembut..

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan..
Seolah-olah bagian demi bagian wajah anaknya itu hendak di kenang..
“ Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, Dialah yang memisahkan pertemuan di dunia..
Dialah malakul maut, “ kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya..
Malaikat maut datang menghampiri, Tapi rasulullah menanyakan Kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya..

Kemudian dipanggilah Jibril Yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia Menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini..
“ Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah? “ Tanya Rasulullah dengan suara yang amat lemah..
“ Pintu-pintu langit telah terbuka, Para malaikat telah menanti ruhmu..
Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril..

Tapi itu ternyata tidak membuat rasulullah lega, Matanya masih penuh kecemasan..
“ Engkau tidak senang mendengar khabar ini? “ Tanya Jibril lagi..
“ Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” “ Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku : 
" Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad yang telah berada di dalamnya, ‘ kata Jibril..

Detik-detik semakin dekat, saatnya izrail melakukan tugas..
Perlahan Rasulullah ditarik..
Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbahpeluh, Urat-urat lehernya menegang..
“ Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini. “ Perlahan Rasulullah mengaduh..
Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin Dan Jibril memalingkan muka..

“ Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril ? “Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu..
“ Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal, “Kata Jibril..
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, Karena sakit yang tidak tertahankan lagi..

“ Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. “ Badan Rasulullah mulai dingin, Kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi..
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya..

“ Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, Peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antarmu. “ Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, Sahabat saling berpelukan..

Fatiman menutupkan tangan di wajahnya, Dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah, Yang mulai kebiruan..
“ Ummatii, ummatii, ummatii ?” “ Umatku, umatku, umatku” Dan, Meninggal lah kekasih mulia ALLAH yang memberi sinaran itu..

Kini, mampukah kita mencintai seperti Beliau mencintai kita?? 
Allahumma Sholli ‘ala Muhammad wa barik wa salim ‘alaihi
Betapa Mencintanya Rasulullah kepada kita..

Admin Cinta Hakiki

No comments:

Post a Comment