Abu Raihan Muhammad ibn Ahmad al Biruni atau Al Biruni seorang cendikiawan Muslim yang menguasai banyak bidang dari ilmu pengetahuan sehingga diberi gelar sebagai “Ustadz fil Ulum” atau guru segala ilmu.
Ia lahir menjelang terbit fajar pada 4 September 973 M di kota Kath - sekarang adalah kota Khiva - di sekitar wilayah aliran Sungai Oxus, Khwarizm (Uzbekistan) dan wafat pada 13 Desember 1048 M di Ghazni, Afghanistan.
Selain terkenal sebagai astronom beliau juga mahir dalam matematika,, fisika, penulis ensiklopedia, filsuf,, sejarawan, geografi, farmasi dan sebagai guru yang banyak menyumbang pemikirannya kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan di zamannya.
Al-Biruni sudah cemerlang sedari belia. Pada usia 27 tahun ia merampungkan buku besar Al-Athar al-Baqqiya 'an al-Qorun al-Khaliyya (Kronologi Bangsa-Bangsa Kuno). Buku ini mencatat masa awal peradaban manusia, periode banjir besar, hingga era Nebukadnezar, Aleksander Agung, dan setelahnya. Kitab Al-Athar memaparkan rincian sejarah politik, pengetahuan, kiprah para penguasa, budaya, dan sistem hukum pada masa itu disertai ilustrasi peristiwa.
Kitab ini memuat pula detail riwayat penemuan kalender berdasarkan rotasi bulan maupun matahari, pada bangsa Yunani, Yahudi, Persia, Mesir, dan Arab. Beragam bidang pengetahuan dibahas dalam buku ini, termasuk angka desimal dan geometri bunga.
“Ilmuwan Uni Soviet selalu merujuk ke Al-Athar bila meneliti sejarah Asia Tengah. Hanya buku ini (di masa modern) yang memuat informasi penanggalan Soghdian (kalender kuno Persia), sehingga mereka bisa memahami dokumen pra-abad 8, saat Khwarizm (Asia Tengah) belum dimasuki Islam," kata Bobojan Gafurov, pakar sejarah Asia dari Uni Soviet, dalam jurnal Unesco Courier edisi 1974.
Kemahiran lain Al-Biruni ialah pemetaan bumi. Al-Biruni pernah memaparkan koordinat akurat garis bujur dan lintang 600 kota penting di masanya, lengkap dengan ukuran jarak antar lokasi dan arahnya menuju kiblat. Informasi ini termuat dalam karyanya, Kitab Taḥdid Nihayat Al-Amakin Li-Taṣḥiḥ Masafat Al-Masakin (Ketetapan Koordinat Lokasi untuk Mengoreksi Jarak Antar Kota).
Kitab Tahdid memuat peta dunia buatan Al-Biruni yang melukis daratan bumi dikelilingi perairan luas, dan kini disebut lautan Pasifik, Atlantik, serta Hindia. Ia memberikan ulasan mendalam mengenai bukti-bukti geografis dan biologis soal adanya sejumlah laut luas di barat dan timur yang saling terhubung.
Pakar geografi dari Universitas Aligarh India, Ziauddin Alavi, menulis bahwa Kitab Tahdid berisi analisis ilmu kebumian mirip konsepsi modern. Misalnya, buku ini mengulas siklus geografi yang meyakini sebagian daratan, seperti di India, dulunya berupa lautan, sementara bagian laut tertentu semula adalah daratan. Di kitab ini Al-Biruni menjelaskan teori asal-usul pembentukan permukaan bumi, sejarah perubahan iklim, dan perbedaan kondisi belahan bumi utara dan selatan.
Edit & Translated by @osmanlimedia | Media Informasi Dakwah dan Sejarah Islam.
No comments:
Post a Comment